Sebelumnya... Judul cerita kali ini CINTA MATI karena memang mengisahkan CINTA MATI seorang gadis. Dan kenapa harus 3??? Itu hanya karena 3 adalah angka yang istimewa baginya...

Cinta, seorang gadis remaja yang sedang mengejar semua mimpi-mimpinya. Dan kini ia sudah mendapatkan salah satu mimpinya. Ia telah menemukan CINTA MATINYA, ia mendapatkan kasih sayang dan cinta yang tulus dari pacarnya. Hidayah, itulah nama CINTA MATI Cinta, Cinta senang memanggilnya Aya. Cinta yang menyukai Aya semenjak duduk dibangku kelas 2 SMP, baru bisa berpacaran dan saling mencintai dengan Aya sekitar 1tahun belakangan ini. Tapi Cinta yang masih berusia 16tahun dianggap masih terlalu kecil untuk mengenal cinta oleh keluarganya. Mama Cinta selalu berkata "Kamu tu masih kecil, belum saatnya pacaran-pacaran. Lagian apa yang kamu tau tentang cinta, kalian berdua masih kecil, paling juga CINTA MONYET." selalu itu yang diucapkannya. Sedangkan Cinta hanya bisa menjerit dalam hati "Aku mencintai Aya sepenuh hati, dan kami juga salingmencintai lebih dari kami mencintai diri kami sendiri. Dan aku mencintai Aya SEUMUR HIDUPKU." Dan akhirnya orangtua Cinta memutuskan untuk memisahkan Hidayah dan Cinta.

Setelah kejadian itu, semua menjadi kacau. Kuliah Aya jadi berantakan, ia juga jadi jarang pulang. Sedangkan Cinta semua nilai-nilainya hancur, dia seperti orang stres, tak menentu, yang ada dipikirannya hanya Aya. Tak ada yang lain.

Setiap malam ia menangisi dan merindukan Aya. Dan Cinta selalu memohon kepada orangtuanya untuk memberi izin berpacaran lagi dengan Aya atas dasar CINTA mereka yang tulus. Tapi percuma, mereka tetap tak memberi izin. Dan Aya tak bisa jika harus pacaran tanpa restu.

Semuanya memuncak, setelah 1,5 bulan mereka berpisah. Cinta menghubungi Aya, tapi apa yang didapati Cinta. Ia malah mengetahui bahwa Aya telah berpacaran lagi. Bagi Aya mungkin perempuan itu cuma pelarian atau pacar sesaat. Tapi bagi Cinta, Aya tak lagi mencintainya seperti dulu. Bagi Cinta, Aya lebih memilih perempuan itu daripadanya. Hati Cinta hancur berantakan berkeping-keping. Hingga beberapa saat setelah itu, Cinta tak sadarkan diri dalam beberapa detik. Dan setelah sadar, Cinta malah seperti orang gila sekaligus idiot. Jari-jarinya menegang seperti jari anak-anak idiot. Seluruh tubuhnya tak bisa lagi bergerak. Cinta mengucapkan hal-hal aneh yang sama sekali tak bisa dimengerti dan matanya tak bisa ia kendalikan lagi. Cinta depresi kehilangn Aya. Sungguh menyedihkan, tapi apalagi yangg bisa ia perbuat sekarang. Walaupun ia telah mendapatkan restu dari keluarga untuk berpacaran lagi dengan Aya, hanya dengan Aya. Keadaan Cinta yang mulai berangsur membaik pun tak berarti apa-apa lagi. Karena apa daya, Aya telah bersama orang lain. Dan Cinta, hanya bisa menunggu KEAJAIBAN datang membawa CINTA MATINYA kembali, seumur hidupnya. Karena Cinta hanya bisa mencintai Aya hanya AYA. Dan AYA lah CINTA MATI CINTA.

Aku teringat... saat pertama kita bertemu...
Kau berusaha menjauh dariku...
Demi sahabatmu...

Aku teringat... saat pertama kali kau mengajakku kencan...
Aku merasa hari itu adalah kencan pertamaku...
Padahal tidak...
Kau membuat ku terkesan...
Dan aku rindu saat-saat itu...

Aku teringat saat aku berpergian bersamamu...
Kau rangkul tubuhku...
Kau lindungi aku...
Kau genggam tanganku...
Kita berjlan menelusuri keramaian...
Seakan dunia milik kita berdua...

Aku teringat saat aku kedinginan...
Kau selalu berikn aku kehangatan...
Aku rindu pelukan itu...

Aku teringat aku menangis...
Kau hapuskn air mataku...
Dan berkata jangan menangis lagi sayang...
Aku rindu suaramu yang selalu menenangkan jiwaku...
Dan esok apa kamu masih bisa menghapuskan air mataku???

Aku teringat saat-saat kita berdua...
Kita saling melempar senyum...
Aku rindu senyuman manismu...
Aku rindu kecupan sayang darimu...

Aku teringat saat bertemu orang tuamu...
Untuk pertama kalinya...
Sebagai pacarmu...
Aku jadi salah tingkah...
Dan saat itu kau berusaha mencairkan suasana...

Aku teringat saat kita makan berdua...
Di malam yang romantis...
Ditemani rintik hujan...
Kapan itu terulang lagi???

Aku teringat di kala malam aku menangis...
Kau kerjai aku...
Kau buat aku takut...
Kehilanganmu...
Lalu kau tertawa dan bilang kalau semua itu bercanda...

Aku teringat saat kita bercanda...
Kita saling menggelitik dan tertawa...
Setelah itu kau membisikkan...
Jangan tinggalkan aku...
Aku rindu bisikkan itu...

Aku teringat saat aku berulah...
Kau selalu marah...
Kau memandangku tajam...
Aku takut saat-saat seperti itu...

Aku rndu...
Pelukan... kecupan... genggaman... tatapan... bisikkan... suara... dan senyumanmu...
Aku rindu saat-saat brsamamu...
Aku rindu padamu...
Sungguh merindukanmu...