Kami bersedih
Kami merenung
Kami tabah
Akan cobaanMu

Saat Engkau memperingatkan kami
Kau luapkan air kemarahanMu
Kau buat kami yang di timur ini menangis
Kehilangan tempat tinggal
Harta benda
Sanak saudara

Saat Engkau menegur kami
Kau tumpahkan sebagian kebencianMU
Kau buat kami yang dari barat ini tertegun
Akan besarnya kuasaMu
Tingginya diriMu
Dahsyatnya lecutanMu

Saat Engkau menguji kami
Kau keluarkan panas bumiMu
Kau buat kami yang dari selatan ini meraung
Meratapi nasib buruk
Entah kapan berubah
dan berakhir

Kami mohon ampun
Kami mohon ampun
Kami mohon ampun
Tuhan ampunilah kami
Bak puisi dahulu

Begitu banyak bintang yang bersinar
Namun hanya satu bintang
yang bersinar terang dihatiku
Itulah perasaanku padamu

Kau bintang yang paling terang
Kau bintang yang paling bersinar
Kau bintang yang menyinari tiap hariku
Kau bintang yang pertama yang slalu hidup
Hidup di relung hatiku

Namun kini aku kehilangan sinarnya
Tak mungkin lagi aku mencapainya
Tak bisa lagi aku lihat cahayanya
Aku telah disilaukan sinarnya

Kini aku buta
Tak bisa melihat disaat malammu bersinar
Tak bisa melihat disaat terang muncul
Tak bisa melihat disaat air jatuh membasahiku
Tak bisa melihat disaat kau ditutupi

Entah kapan aku bisa melihat sinarmu lagi
Apa aku masih bisa melihat indahnya cahayamu
Mungkinkah aku menggapaimu
Jika terjadi aku tak ingin disilaukan
Aku tak ingin melepaskanmu
Izinkan aku melihat cahayamu
Walau hanya dari kejauhan
Karena kau penerangku