Menurut salah satu legenda yang ada di dunia, manusia dulu punya dua kepala, empat kaki, dan empat tangan, tapi hanya punya satu hati saja. Mereka waktu itu belum punya rumah sehingga harus tinggal di gua-gua. Suatu saat, ketika mereka lagi bermain-main di padang rumput, datang hujan badai besar. Mereka berusaha kembali pulang ke gua mereka masing-masing. Tapi ternyata terlambat. Sebuah petir besar menyambar mereka satu per satu. Setelah hujan reda, mereka mendapati tubuh mereka sudah terbelah. Mereka hanya punya satu kepala, dua tangan, dua kaki, dan hati mereka tinggal setengah saja. Itulah mengapa, samapai sekarang orang selalu berusaha menemukan belahan hatinya.
Intinya sich, bahwa semua orang itu sudah punya jodoh masing-masing.........
Seperti biasanya, setiap tahun yang namanya SMA 3 Batusangkar selalu ngadain acara perayaan ulang tahun sekolah dengan Kemah Bakti Siswa yang sering di singkat dengan KBS. Karena sudah tahu bagaimana KBS itu jadi aku ya menanggapinya tidak dengan antusias yang begitu menggebu. Tapi salah satu teman aku memiliki sebuah ide yang jadi penambah semangat buat ikutan KBS. Kami membuat acara yang bernama Secret Angel. Mungkin semua sudah tahu S.A itu apa, ya kami nyabut lot yang berisikan nama orang yang harus di jagain selama KBS nanti. Ternyata aku mendapat namanya Ferry, usut di usut, Ferry ternyata lagi berusaha buat pedekate sama murid kelas sebelah alias X.2 yang namanya Dian. Jelas ini menjadi salah satu misi utamaku selama KBS nanti.

Semua teman-teman aku di spul_sa sudah mulai semangat lagi dengan KBS ini. Semua sudah kompak buat saling menolong, sampai-sampai yang awalnya gak ada yang mau buat ikutan dalam acara malam di KBS juga sudah banyak yang semangat mau ikutan walaupun cuma ikutan nyanyi rame-rame aja. Tapi lebih baiklah daripada tidak sama sekali. Dan untungnya sich masih ada Putri, Angga, dan Andri yang mau akting dikit dalam acara malam itu. Waktu latihannya sich mereka asyik banget dan pastinya menghibur tapi gak tau ya ntar pas tampil gimana. Asyik pa gak sich?? Mudah-mudahan aja sesuai harapan.

Waktu yang cuma tinggal beberapa jam saja rasanya begitu lama berlalu. Aku semakin semangat dan pengen bisa cepat sampai di tempat KBS. Saking tidak sabarnya nunggu waktu, hampir setiap saat aku menghubungi papa supaya bisa cepat pulang buat nolong ngantarin ke Padang Ganting tempat KBS kami. Jelas hal ini membuat papa jadi sedikit kesal dan marah karena di teleponin terus. Dan akhirnya jam di rumah ku sudah menunjukkan pukul 2 siang yang membuat aku memasukkan seluruh barang-barang aku ke dalam mobil papa yang baru aja nyampe rumah habis dari masjid. Namun, aku sempat terkejut saat memasukkan barang-barang ke mobil, aku melihat Okky datang ke rumah buat nanyain apa aja yang perlu di bawanya KBS nanti, dan dia juga sama sekali belum siap buat pergi KBS. Tapi sungguh ajaib bin busyet, beberapa menit setelah aku sampai di sekolah ternyata Okky sampai di sekolah dengan pakaian lengkap dan tas yang sudah penuh pakaian.

Semua pasukan bodrek dari spul_sa sudah pada berkumpul, kami pun akhirnya melanjutkan perjalanan ke Padang Ganting. Semua yang perempuan naik mobil Haris dan yang laki-laki naik mobilku, ini bukan karena ada apa-apanya lho, ini semata-mata hanya karena mobil aku ini mobil pick up jadi gak mungkin kan teman-teman yang perempuan duduk di belakang ntar di kirain penculikan lagi, karena ngebawa banyak anak perempuan yang cantik-cantik (he…he…narsis dikit).

Akhirnya kami pasukan bodrek dari kelas spul_sa sampai juga di tujuan kami Bumi Perkemahan Rajo Dani, Padang Ganting, Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia, Bumi, Galaksi Bima Sakti (ini sengaja di perjelas biar ntar para alien-alien yang pengen tau tempatnya gak nyasar). Saat nyampe kami langsung menuju tenda dengan semangat dan menyusun semua barang yang sudah di bawa dari rumah. Tidak butuh waktu yang lama, kami selesai membereskan tenda dan kami sudah siap-siap untuk mengikuti acara pembukaan KBS. Acara pembukaan ini terasa sedikit berbeda karena saat itu yang membuka acaranya bukan lagi Bpk. Darisman Kepala Sekolah kami yang lama, tapi Bpk. Masrizal Boer, kepala sekolah kami yang baru. Namun hal itu tidak menjadi masalah bagiku. Karena saat ini yang penting adalah aku bisa menjalankan misi yang mudah-mudahan bukan mission imposible bagiku. Dan saat acara pembukaan KBS itu, sekolah aku menampilkan dua hal yang menarik perhatian masyarakat sekitar lho, yang pertama acara puitisasi githu, yaitu “Puisi Assalamuilaikum” yang di tampilkan kakak kelas aku, tepatnya kakak-kakak dari kelas 12. Penampilan puisi mereka benar-benar memikat semua mata yang ada. Semua terdiam dan merinding mendengarkan pembacaan puisi kakak-kakak itu. Dan satu lagi acara yang mengikat perhatian masyarakat, yaitu pencak silat yang di tampilkan kakak-kakak dari kelas 11. saat itu kakak-kakak tersebut menampilkan gerakan-gerakan silat yang sudah di pelajarinya dan 2 orang kakak laki-laki serta 2 orang kakak perempuan (sebenarnya bisa di bikin 2 pasang sich….tapi pengen aja ngetik-ngetik…he..he..he…) dari mereka memperagakan bentuk orang yang bertarung dalam pencak silat. Saat acara-acara tersebut, aku sebagai siswa SMA 3 merasa bangga karena dapat bersekolah disini dan malu karena tidak bisa menampilkan apapun untuk acara pembukaan tersebut. Tapi biar begitu, karena tak bisa menampilkan apa-apa di acara pembukaan ini, aku dan teman-teman pasti akan semakin semangat untuk menampilkan yang terbaik dalam menampilkan acara Muhadarah yang sudah di percayakan kepada kelasku.

Tak terasa ternyata waktu pun telah menunjukkan waktu maghrib, kami seluruh warga SMA 3 pergi melaksanakan shalat maghrib bersama di Masjid Baiturrahman, Rajo Dani. Karena letak Masjid itu cukup jauh, jadi aku dan beberapa orang teman aku terlambat sampai di Masjid. Ternyata kami harus berada di Masjid hingga selesai melaksanakan shalat Isya. Tapi ya apa mau di kata, peraturan tetap peraturan yang harus kami patuhi. Kami harus tetap berada di Masjid tersebut walau sebenarnya seluruh cacing-cacing di perutku sudah berdemo meminta haknya untuk makan. Tapi untungnya cacing-cacing tersebut tidak melakukan hal yang semena-mena dengan perutku, jadi aku bisa menahan rasa lapar hingga pukul 20.40 malam saat aku mulai menyantap makanan yang telah aku bawa dari rumah saat siang tadi. Namun sayangnya saat aku dan teman-teman makan kami tidak dapat makan dengan leluasa karena waktu yang diberi hanya hingga pukul 21.00 dan setelah itu saat malam kelasku harus menampilkan penampilan kelas kami yang telah di rencanakan sebelumnya. Hal itu membuat kami satu kelas hanya dapat makan dengan tergesa-gesa karena menurut kami, latihan yang kami lakukan sebelum itu masih belum cukup. Masih butuh banyak perbaikan dari berbagai hal.

Tak sampai beberapa menit latihan, ternyata waktu telah menunjukkan pukul 21.00 kami seluruh siswa disuruh berkumpul membuat susunan duduk perkelas berbentuk U. Dengan terpaksa dan bercampur rasa takut kami duduk di tempat yang di suruh untuk bisa mengikuti acara tersebut. Kami sangat berharap kelas kami bisa tampil pertama kali agar tidak begitu grogi dan takut melihat penampilan dari kelas lain yang mungkin lebih baik dari kelas kami. Tapi ternyata yang tampil pertama kali itu adalah kelas X.2 yang menampilkan acara seperti 4 mata yang dibawakan oleh host yang tidak asing lagi yaitu Yose Arwana. Acaranya cukup menghibur bagiku, walau masih jelas terlihat bahwa acara tersebut kekurangan waktu latihan. Tapi mungkin bagi salah satu temanku yang harus aku jagain dan hibur, mungkin itu sedikit menyakitkan karena dalam acara tersebut, Dian harus berperan bersama Id sebagai sepasang kekasih. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak mematahkan semangat Ferry yang telah berencana menyatakan isi hatinya kepada Dian saat KBS ini.

X.2 selesai dengan 4 mata dan selanjutnya XI.IS yang harus tampil. Kakak-kakak dari IS memilih menampilkan hiburan-hiburan yang ke arah musik dan dance. Ada sebagian siswa yang perempuannya menampilkan dance di iringi musik yang hanya terdiri dari gitar ember dan alat-alat dapur lainnya. Dan selain itu ada juga yang menyanyi dalam bentuk band yang pastinya menggunakan alat-alat dapur serta dance dance ala Rapper. Kedua penampilan kelas ini membuat aku dan teman-teman semakin grogi untuk menampilkan acara kelas kami yang hanya berbentuk nyanyian dengan 3 orang pemeran seperti video clip bersambung. Saat latihan kami semua yakin kami bisa sukses dengan acara ini, tapi ternyata kami tidak begitu sukses menghibur orang-orang yang ada di sana. Kami hanya telah sukses mempermalukan diri dan membuat orang-orang merasa bosan. Untungnya kami memiliki Wali Kelas yang sangat mengerti akan jiwa kami, Buk Yani tidak menyalahkan kami, ia tidak ada menyalahkan siapapun, ia malah memberi selamat kepada kami karena telah bisa tampil pada malam itu.

Sebagai bentuk menghibur diri, aku dan teman-temanku bernyanyi-nyanyi riang bersama sebelum tidur. Dan kami juga memakan durian yang telah di bawakan Anisa. Dengan lahap semuanya memakan durian kecuali aku dan beberapa teman aku yang memang tidak menyukai durian. Selesai menyantap durian kami menyempatkan diri untuk saling berbagi cerita. Saat itu Ferry bercerita kepada aku menanyakan apa ada yang akan merasa sakit hati kalau ternyata nanti Ferry jadi menyatakan isi hatinya kepada Dian. Tentu aku sebagai S.A Ferry mendukung apa yang ingin ia lakukan karena kebetulan memang tidak ada yang akan tersakiti jika ia bisa jadian bersama Dian. Mungkin yang senanglah yang ada, karena entah kenapa saat itu sepertinya Okky sangat mendukung Ferry. Tak lama kami bisa berbagi cerita, kami telah di suruh bubar oleh guru-guru. Katanya kami harus tidur karena kami harus bangun jam 4.30 untuk bersiap-siap shalat subuh dan jalan pagi. Kami semua memang masuk ke dalam tenda, namun bukan untuk langsung tidur tapi bercerita-cerita. Walau memang ada beberapa orang teman yang langsung tidur pulas, namun Aku, Ringga, Putri, Anisa, Ulfa dan Rika lebih memilih untuk bercerita-cerita dahulu sebentar. Namun hal itu memang hanya sebentar. Yang bertahan cukup lama hanya Aku, Ringga dan Putri. Mungkin hal ini karena saat malam itu udara di luar yang dingin sangat mudah masuk ke tenda dan apalagi aku tidur di tepi bersama Ringga dan Putri. Saat itu aku tidak bisa tidur dengan nyenyak karena selain udara yang dingin, kakak yang menjaga malam di dekat tenda kami mengobrol keras-keras pada malam itu. Hingga akhirnya semua yang mereka bicarakan aku ketahui dan aku hanya dapat tidur 1-2jam saja.

Dengan mata masih terkantuk-kantuk aku harus bangun untuk melaksanakan shalat subuh berjemaah di Mushalla dan bersiap-siap dengan pakaian olahraga sekolah untuk jalan pagi. Dengan sesegera mungkin aku bersiap-siap agar bisa melaksanakan semuanya tidak dengan tergesa-gesa. Setelah selesai shalat subuh dan jalan pagi, kami semua sarapan pagi bersama dengan makanan ala KBS “tribol” dan juga dengan mie rebus yang telah di buatkan oleh temanku yang saat itu piket. Siang dan sore harinya kami bergotong royong bersama membersihkan perpustakaan dan mushalla yang ada disana. Saat gotong royong membersihkan mushalla ternyata salah satu teman aku Abi mendapat musibah, kakinya terpaksa di jahit karena terkena pecahan kaca. Selain goro, kami juga menyaksikan footsal antar tingkat yang di adakan setelah goro. Setelah selesai melaksanakan semua itu, aku dan teman-temanku pergi ke rumah Ririn untuk mandi, karena udara disana yang panas sangat membuat kami gerah hingga sangat ingin untuk mandi.

Selesai mandi dan kembali ke tenda dengan keadaan segar sangat melegakan. Karena waktu maghrib telah hampir datang, kami langsung di suruh bersiap-siap untuk shalat maghrib berjemaah di mushalla dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan muhadarah. Tanpa berpikir lebih lanjut, kami langsung saja pergi ke mushalla dan melaksanakan shalat maghrib serta muhadarah semaksimal mungkin. Namun, walau masih tidak begitu memuaskan, kami tetap bisa melaksanakan muhadarah dengan baik. Dan kali itu Buk Yani terlihat sangat puas dengan usaha yang kami lakukan. Beliau terlihat bangga kepada kami semua, dan sebagai bentuk perayaannya kali ini kami makan goreng yang tadi telah dibelikan oleh mama Ririn saat selesai mandi di rumahnya. Kami memakan gorengan itu dengan lahapnya. Setelah itu kami semua makan makan dengan sambal ala KBS yang ada “tribol” seperti yang sudah aku katakan tadi.

Selang beberapa menit setelah makan, ternyata warga di sekitar bumi perkemahan Rajo Dani tersebut telah banyak berdatangan untuk menyaksikan berbagai hal yang akan kami tampilkan pada saat itu. Kebanyakan dari masyarakat yang datang hanyalah anak muda dengan teman-temannya maupun pasangannya. Mungkin kali itu mereka datang dengan jumlah yang sangat banyak karena hari itu adalah malam minggu. Banyaknya masyarakat yang datang pada saat itu membuat aku dan Tari teman aku merasa takut berdua saja untuk piket tenda, karena kebetulan letak tendaku di tepi dan paling ujung hampir keluar hingga sangat banyak pemuda berada di sekitar tendaku. Aku dan Tari semakin merasa takut saat salah seorang pemuda mulai melakukan perbuatan yang ahh sangat gimana gitu….ya bisa di bilang mengoda perempuan, jelas aku dan Tari langsung takut, hingga akhirnya aku berteriak ke arah dapur yang ada di belakang tendaku berkata, “FAAARRRRIIIIIIIIIIIIIIIIIDDD…….” Jelas semua teman-teman aku yang lagi enak-enakkan membuat mie menuju ke dalam tenda menanyaiku dan Tari, aku hanya berkata agar ada minimal satu orang saja laki-laki dari kelasku yang mau duduk di dalam tenda bersama kami berdua agar tidak ada lagi laki-laki GATAL yang mengganggu kami. Syukurnya permintaan aku itu di kabulkan. Jadinya aku dan Tari tidak berdua lagi menjaga tenda, kami di temani Chusnul dan Randi. Karena tidak dapat menyaksikan acara penampilan kelas dari kelas-kelas yang belum tampil, akhirnya kami berempat sepakat untuk membuat pertunjukkan sendiri dengan bernyanyi-nyanyi ria. Saat sedang asyik bernyanyi ternyata tiba-tiba Ardi datang ke tenda menanyakan keadaan kami, walau sedikit heran karena tumben Ardi seperti ini, tapi aku tidak terlalu mengambil pusing, aku jelas mengatakan keadaan kami baik-baik saja. Dan tak lama setelah itu Anisa tiba-tiba masuk kedalam tenda sambil menangis. Kontan aku, Randi, Tari dan Chusnul kaget melihat Anisa yang tiba-tiba langsung menangis, ternyata ia baru saja terhanyut dalam suasana sedih dan haru yang di tampilkan kelas X.3 (icha…icha…murah banget sich nangis punya pabrik air mata ya???).

Akhirnya acara penampilan kelas sudah selesai, masyarakat yang ada pun sudah tinggal sedikit. Kini acara yang berlangsung adalah acara guru-guru yang berpuisi untuk Kepsek aku yang lama maupun yang baru. Acara itu berlangsung mengharukan. Saat acara tersebut berjalan, kami seluruh warga spul_sa berkumpul di depan tendaku untuk memberitahu siapa S.A kami. Ternyata S.A aku Ardi, mungkin karena itu dia datang ke tendaku untuk menanyai keadaan kami. Dan saat pemberitahuan siapa S.A dari masing-masing kami, beberapa teman aku yang laki-laki memberitahukan kalau mereka sebenarnya ada yang mengganti orang yang akan mereka jaga. Ternyata hal itu disebabkan karena adanya rasa ini itu di hati mereka masing-masing yang ingin mereka jaga. Dan saat itu misi yang aku bawa ke acara KBS itu ternyata tidak jadi di laksanakan karena saat itu Dian telah tertidur. Dan walaupun saat acara api unggun Dian telah terbangun lagi, tetapi Ferry masih merasa takut dan grogi hingga ternyata Ferry tidak jadi melaksanakan isi hatinya. Seluruh usaha yang aku lakukan agar Ferry bisa mantap untuk menyatakan isi hatinya kepada Dian tidak berbuah hasil yang manis. Sungguh di sayangkan. Padahal besok adalah hari terakhir bagi kami di perkemahan. Dan aku tahu besok tidak mungkin bagi Ferry untuk menyatakan isi hatinya kepada Dian. Dan ternyata itu memang benar, saat selesai shalat subuh kami hanya bisa bersiap-siap untuk pulang dan membersihkan bumi perkemahan tersebut.dan setelah itu kami pulang ke rumah kami masing-masing. Tapi kami ada sebuah kejadian yang bagiku itu sungguh dramatis (lebai banget sich??!!). Teman-teman spulsa yang laki-laki mereka rela dingin-dingin di luar tenda perempuan, cuma buat ngejagain kami. Dan saat sudah pagi ternyata dari 3 kelas di kelas sepuluh, cuma mereka yang diluar sampai subuh (jadi terharu).

Seluruh kegiatan KBS berakhir sudah dan saat ini sudah hari Senin, aku sudah mulai lagi melaksanakan kegiatan aku seperti biasanya, bahkan hari ini saja aku sudah selesai melaksanakan ujian matematika. Dan tadi di sekolah ternyata seluruh apa yang ada di balik Secret Angel itu mulai terbuka. Ada yang ternyata memanfaatkan waktu dengan adanya S.A, ia berperan seperti S.A dari seseorang, walau sebenarnya ia hanya ingin bisa dekat dengan orang tersebut. Ada yang ingin tahu karakter orang yang ia incar. Hingga ada terbukti sebuah berita menjadi fakta. Seperti Okky yang semangat menolong Ferry jadian dengan Dian karena ia ingin bisa lebih dekat dengan Ulfa. Namun hal itu hanya di tanggapi Ulfa dengan sikap biasa saja. Dan saat malam hari Okky menemui Ulfa, ternyata mereka telah bersepakat untuk bersahabat saja. Walau hatinya hancur namun Okky sangat menghargai keputusan yang sudah di ambil Ulfa. Kini aku sebagai mantan S.A Ferry dan teman Ferry berusaha agar bisa menolong Ferry mengungkapkan isi hatinya kepada Dian karena aku ingin Ferry bisa berani berterus terang. Walau pahit nanti hal yang dia terima, tapi hal itu lebih baik daripada tidak menyatakan isi hatinya sama sekali kepada Dian. Diterima syukur alhamdullillah dan kalau ditolak ya kita hanya bisa berkata wasyukurillah. Ferry ayo semangat kamu pasti bisa…cha yo..!!!

Kini seminggu telah berlalu setelah KBS. Ferry telah menyatakan isi hatinya, walaupun kenyataan yang ia dapatkan sungguh menyedihkan, tapi dia tetap bersemangat. Dia bersyukur karena akhirnya mulai saat itu dia tidak perlu lagi penasaran akan perasaan Dian kepadanya. Tapi hal ini tidak begitu penting. Yang terpenting saat ini bagi kami siswa kelas X.1 adalah kami semakin kompak. Kata teman-teman, mereka mulai bisa menerima perbedaan yang ada di antara kami serta mau saling tolong menolong pada saat telah diadakannya KBS kemarin, dan Secret Angel yang telah di buat itu pun juga menolong kami untuk menjadi sekompak ini. Banyak yang bilang mereka mulai terbiasa dan merasakan adanya keasyikkan tersendiri dengan kekompakkan yang telah ada saat ini. Kami benar-benar serasa seperti satu keluarga yang harmonis. Tak ada lagi caci memaki, saling mencemooh, dan yang ada hanyalah murid spul_sa yang asyik…. Mungkin gak ya ini karena adanya S.A???terserah dech yang mungkin saat ini kami semua terutama aku hanya mau kami bisa seperti ini terus agar saat belajar jadi mengasyikkan. A M I I E N…….

As usual every year is always performed a by performance. And exhibition in Tanah Datar Regency. This year government give exhibition theme and performance, that is “Love Local Production” which filled by some governmental stan and or the non government. Exhibition and silent felt this performance. So, according to some visitor of this matter causing because lack of socialization to public society and its situation which so far. But according to me it is only reason of eye. Because is same as last years. Which is silent always visitor. Do not like exhibition moment first time in title, many incoming visitor.

Many matter making silent felt this exhibition, besides visitor inexistence, this matter is also caused by less to the number of existing stan and because lose looks of exhibition. And performance. even also felt silent otherwise there is audience of each school. Really is stinging to the quick.

Though from existing stand, that enough advise about culture of Minangkabau and of everything exist in our area this. Either from governmental stand which serve matters concerning its office each. Like local government stand which serve various form planning of plain sub-province to the fore its. Or like various done by social activity form is government to assisting each other, one of the Team of SAR.

Or other governmental stand like stand of PDAM, stand of Agriculture, stand of Plantation and Forestry, stand of Ranch, or stand of Police. Each stand serve matter differ and in many stand are we can do ask question and answer with its custodian of him. Or us also can hold or look around some goods which in demonstrate. Or such as those which in stand of Plantation and Forestry which we can follow quiz have prize. Or try original coffee made in government. In stand ranch of us also can play with existing hare from 3 existing type. Whether that Anggora rabbit, local rabbit, or tricolour rabbit, really fun.

Stand property of non good failing nor government of him with stand property of government. Stand from non government coming many from various company of that goodness of company of household or really a big company which have been known by wide of society. All stand present various result of masterpiece from each that good industry in the form of handicraft, kinds of local typical food, or some country industrial goods made to develop build our own country.

Many made by crafting is local society with various simple elementary materials or elementary materials which initially is economy-priced, but after formed in such a manner become a result of high valuable masterpiece. One of them crafter of sweet husk which made by group maker of crafter in area of Andaleh. They jigger sweet husk which initially only in form of husk sloughed to become a appearance with various form like star form, ball, flowerpot, trapeze, and others. But this sweet husk do not only as appearance, but also in the place of room perfume for airtight room. And this matter do not only displayed for evidence a result of local masterpiece for local storey. But this have to international storey, because this sweet husk of its marketing also have to European area. Really extraordinary.

Do not fail to draw, a canteen reserved for food tourism various typical food of Minangkabau. divided Canteen become 2 shares to 2 company of original food of Minangkabau. this Canteen really providing various typical food of Minang especially Tanah Datar. And is unique of its presentation him also still in the form of modestly according to its tradition. And its price also do not be costly so.

Minangkabau really rich culture will be local which owned it. In this exhibition there's only some of so much result of society masterpiece of Minang. I am as visitor among student very like with existence of this performance. And exhibition, because again remind us what a to the number of society culture of Minang which possible fall into oblivion or we [do] not know. I hope this event remain to continue with existence of the make-up of either from addition of more making stand of many people interest, its adequate execution place although rain fall, and also really making all society wish to come pay a visiting.

Di zaman yang serba kekurangan, di kala Semarang jadi rebutan para penjajah, penduduk sudah tidak bebas lagi berbuat sekehendak hati. Mereka hidup dalam kekangan. Dalam Langit dan Bumi Sahabat Kami ini, Dini mengisahkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialaminya pada masa itu : kekurangan makanan, musim yang kering, keadaan yang memprihatikan, dan lain-lain. Semua itu dihadapi keluarga Dini dengan tabah dan tawakal. Seperti kata Ibu Dini, "Sabar dan dermawanlah seperti bumi. Dia kauinjak, kauludahi. Namun tak hentinya memberimu makanan dan minuman."

Hingga kini, ia telah menulis lebih dari 20 buku. Diantaranya La Barka ( 1975), Namaku Hiroko ( 1977), Keberangkatan (1977), Sebuah Lorong di Kotaku (1978), Padang Ilalang di Belakang rumah (1979), Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979), Sekayu (1981), Amir Hamzah Pangeran dari Seberang (1981), Kuncup Berseri (1982), Tuileris ( 1982), Segi dan Garis (1983), dan Orang – orang Tran (1985). Terjemahannya: Sampar ( Karya Albert Camus, La Peste, 1985). Dan novel “Langit dan BumiSahabat Kami” ini merupakan novel ke-9 nya. Kebanyakan di antara novel-novelnya itu bercerita tentang wanita. Wanita yang dilukiskan Dini terasa “aneh” namun terkadang novelnya tersebut seperti menceritakan dirinya sendiri. Pandangan hidupnya sudah amat ke barat-baratan, hingga norma ketimuran hampir tidak dikenalinya lagi. Akan tetapi terlepas dari semua penilaian itu, karya NH Dini adalah karya yang dikagumi. Buku-bukunya banyak dibaca kalangan cendekiawan dan jadi bahan pembicaraan sebagai karya sastra.

Bukti keseriusannya dalam bidang yang ia geluti tampak dari pilihannya, masuk jurusan sastra ketika menginjak bangku SMA di Semarang. Ia mulai mengirimkan cerita-cerita pendeknya ke berbagai majalah. Ia bergabung dengan kakaknya, Teguh Asmar, dalam kelompok sandiwara radio bernama Kuncup Berseri. Sesekali ia menulis naskah sendiri. Dini benar-benar remaja yang sibuk. Selain menjadi redaksi budaya pada majalah remaja Gelora Muda, ia membentuk kelompok sandiwara di sekolah, yang diberi nama Pura Bhakti. Langkahnya semakin mantap ketika ia memenangi lomba penulisan naskah sandiwara radio se-Jawa Tengah. Setelah di SMA Semarang, ia pun menyelenggarakan sandiwara radio Kuncup Seri di Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang. Bakatnya sebagai tukang cerita terus dipupuk.

Dini dikenal memiliki teknik penulisan konvensional. Namun menurutnya teknik bukan tujuan melainkan sekedar alat. Tujuannya adalah tema dan ide. Tidak heran bila kemampuan teknik penulisannya disertai dengan kekayaan dukungan tema yang sarat ide cemerlang. Dia mengaku sudah berhasil mengungkapkan isi hatinya dengan teknik konvensional. Ia mengakui bahwa produktivitasnya dalam menulis termasuk lambat. Ia mengambil contoh bukunya yang berjudul Pada Sebuah Kapal, prosesnya hampir sepuluh tahun sampai buku itu terbit padahal mengetiknya hanya sebulan. Baginya, yang paling mengasyikkan adalah mengumpulkan catatan serta penggalan termasuk adegan fisik, gagasan dan lain-lain. Ketika ia melihat melihat atau mendengar yang unik, sebelum tidur ia tulis tulis dulu di blocknote dengan tulis tangan.

Sejarah singkat perjalanan hidupnya ia lahir pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang. Setelah tamat SMA bagian sastra ( 1956), mengikuti Kursus Pramugari Darat GIA Jakarta ( 1956), dan terakhir mengikuti Kursus B-I Jurusan Sejarah ( 1957). Tahun 1957-1960 bekerja di GIA Kemayoran, Jakarta. Setelah menikah dengan Yves Coffin, berturut – turut Ia bermukim di Jepang, Perancis, Amerika Serikat, dan sejak 1980 menetap di Jakarta dan Semarang. Pondok Baca Nh Dini yang lahir di Pondok Sekayu, Semarang pada 1986, sekarang diteruskan di aula Graha Wredha Mulya.

Novel “Langit dan Bumi Sahabat Kami” ini secara dasarnya sama saja dengan novel-novel karya Nh. Dini lainnya. Ia bercerita tentang pengalaman hidup seorang anak perempuan di zaman penjajahan. Ia menyampaikannya dengan bahasa yang komunikatif. Hingga tidak sulit bagi kita untuk memahami isi dari novelnya ini. Selain itu novel ini juga tidak hanya mengandung sebuah pesan tersurat, tapi juga menyimpan berbagai pesan yang tersirat. Sehingga tidak ada ruginya kita membaca novel ini.

Namun, dalam hal lain seperti soal seks, khususnya adegan-adegan yang dimunculkan dalam karya-karyanya, ia menganggapnya wajar-wajar saja. Begitulah spontanitas penuturan pengarang yang pengikut kejawen ini. la tak sungkan-sungkan mengungkapkan segala persoalan dan kisah perjalanan hidupnya melalui karya-karya yang ditulisnya.

Engkau awan yang selalu berikan hitam dan putih jiwaku,
yang memancarkan aura cinta,
yang memanggilku untuk memberimu tulus cinta dari hatiku,

Bintang,
jagalah dirinya dari gelap malam,
saat kau kelipkan cahayamu,
berikanlah dia selalu mimpi indah tentang kita berdua,

Bulan,
teduhkan hati dan jiwanya di saat rindu datang diantara kita berdua,
wujudkanlah cinta yang tulus dan sejati antara diriku dan dirinya,

karena diriku
menyayanginya
mencintainya
dan
selalu merindukannya….. ^-^